Fakta Salah Tentang Bercinta Dalam Percintaan

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Fakta Salah Tentang Bercinta Dalam Percintaan
Perilaku hubungan intim sering kali dimaknai salah oleh banyak orang dengan hubungan percintaan. 

Perilaku percintaan ditanggapi sebagai sesuatu hal yang melulu negatif, padahal tidak demikian halnya. 

Perilaku hubungan intim merupakan perilaku yang didasari oleh dorongan bercinta atau kegiatan untuk mendapatkan kesenangan organ percintaan melalui berbagai perilaku.

Perilaku Percintaan tersebut sangat luas sifatnya, mulai dari berdandan, mejeng, ngerling, merayu, menggoda hingga aktivitas dan hubungan intim.

Pada dasarnya bercinta merupakan perbuatan aksi perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin. Sedangkan percintaan menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural.

Percintaan dari dimensi biologis berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ reproduksi dan dorongan bercinta.

Percintaan dari dimensi psikologis erat kaitannya dengan bagaimana menjalankan fungsi sebagai makhluk bercinta, identitas peran atau jenis, serta bagaimana dinamika aspek-aspek psikologis (kognisi, emosi, motivasi, perilaku) terhadap percintaan itu sendiri.

Dari dimensi sosial, percintaan dilihat pada bagaimana percintaan muncul dalam hubungan antar manusia, bagaimana pengaruh lingkungan dalam membentuk pandangan tentang percintaan yang akhirnya membentuk perilaku percintaan.

Dimensi kultural menunjukkan perilaku percintaan menjadi bagian dari budaya yang ada di masyarakat.

Kebanyakan dari Sahabat Bitter mungkin sering mendengar berbagai mitos seputar  percintaan. Misalnya berhubungan percintaan bisa membakar banyak kalori, sama seperti berolahraga hingga berkhasiat menghilangkan sakit kepala.

Mitos-mitos ini bahkan kerap tertanam dalam pikiran seseorang sehingga menjadikan pemikiran mereka hanya berkutat di titik itu saja.

Sebenarnya, ada sejumlah mitos seputar hubungan intim yang salah kaprah. Namun para pasangan pemula akan mempercayai hal tersebut padahal belum pernah mengalaminya.

Untuk itu, perlu pemahaman untuk diri sendiri dan pasangan agar mitos itu tak selalu jadi patokan ketika Sahabat Bitter akan berhubungan intim.

Berikut ini adalah fakta yang salah dan berkembang perihal berhubungan intim dan/ atau percintaan terjadi di kehidupan:
Kenikmatan Intim Tergantung pada Lamanya Durasi
Sekitar 75 persen pria yang disurvei mengatakan, durasi dalam berhubungan percintaan punya peran penting. Sementara 43,2 persen wanita juga setuju dan mengatakan bahwa durasi dalam melakukan hubungan percintaan penting bagi diri mereka.

Namun, panjangnya sebuah durasi bukanlah jadi jaminan pasti kenikmatan dalam bercinta. Para wanita dan pria yang disurvei menyebut faktor kenikmatan tergantung dari elemen lain seperti foreplay dan oralan.

Sehingga lama atau tidaknya durasi bukan jadi jaminan dan kesimpulan sebuah aktivitas dalam berhubungan Intim dapat dikatakan nikmat.
Menonton Film Panas Sebelum Hubungan Intim
Sahabat Bitter mungkin kerap berpatokan pada film panas sebagai permodelan peran ketika hendak melakukan hubungan intim. Seolah-olah Sahabat Bitter harus menyalin apa yang dilakukan di layar demi kepuasan.

Namun, survei menemukan 22 persen pria merasakan ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal serupa seperti yang ada di dalam layar.

Jadi, film panas bukanlah sebuah panduan instruksional yang harus ditiru. Anggap itu sebagai sebuah hiburan dan biarkan ia mengalir secara alamiah.
Pendapat Wanita Tidak Menginginkan Percintaan Seperti Pria
Wanita dan pria itu selalu dinilai berbeda dalam urusan percintaan. Ada yang mengatakan bahwa wanita tidak terlalu menginginkan aktivitas percintaan layaknya laki-laki.

Namun, hal ini tentu tidak benar. Wanita sebenarnya juga selalu menginginkan aktivitas percintaan. Tetapi, sering kali orang tidak memahami apa yang mereka inginkan.
Pria yang Selalu Pegang Kendali?
Pernahkah Sahabat Bitter mendengar istilah, 'hanya pria yang memberikan kepuasan pada wanita'.

Selama ini, pria yang kerap dianggap sebagai sosok yang selalu memegang kendali dalam bercinta. Banyak orang yang menilai jika wanita hanya bisa pasrah dan hanya melayani keinginan dan kebutuhan dari pria.

Namun, faktanya tidak demikian. Wanita juga bisa memegang kendali. Mereka bisa menjadi sosok yang dominan di atas ranjang.
Kualitas Percintaan Menurun Semakin Bertambah Usia?
Seiring bertambah usia, Sahabat Bitter akan semakin mengenal tubuh Sahabat Bitter. Ada masa-masa dimana tubuh masih dalam kondisi bugar dan tidak.

Saat muda, mungkin tubuh akan lebih energik dan dapat memuaskan pasangan. Namun, kebanyakan beranggapan pada usia tua tubuh tidak akan sama seperti dahulu.

Memang benar bahwa saat usia tua tubuh tidak seenergik dahulu. Namun, pada usia lanjut mereka akan lebih berfokus pada kepuasan dan tidak lagi mengandalkan stamina.

☆☆☆☆☆
Itulah tadi Fakta yang Salah mengenai percintaan dari pengamatan bitter. 

Dimana sebenarnya dorongan berhubungan intim adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan secara naluri yang diperoleh dengan perilaku bercinta. 

Hal yang wajar pada remaja muncul dorongan untuk berhubungan intim karena ketika memasuki usia pubertas, dorongan bercinta akan muncul dalam diri seseorang.


Saat puber, organ-organ reproduksi sudah mulai berfungsi, hormon-hormonnya juga mulai berfungsi. 

Hormon-hormon inilah yang menyebabkan munculnya dorongan bercinta, yaitu hormon esterogen dan progesteron pada perempuan, serta hormon testosteron pada laki-laki. 

Hal yang perlu diperhatikan adalah ketika dorongan hubungan intim muncul tidak diimbangi dengan pemahaman terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perilaku dalam berhubungan intim.

Walaupun di masyarakat muncul kepercayaan bahwa dorongan berhubungan intim pada laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan, hal tersebut sebetulnya disebabkan oleh budaya yang mengizinkan laki-laki untuk lebih ekspresif (termasuk dalam hal percintaan), sementara perempuan dilarang untuk menunjukkan ketertarikan untuk berhubungan intim di depan banyak orang.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT