Puisi Untuk Sang Ayahnya Yang Kuli Panggul

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
"Puisi Untuk Sang Ayahnya Yang Kuli Panggul"
Sebuah kisah dari negeri Gajah Putih dimana seorang Anak yang begitu bangga atas keberhasilannya dan tanpa minder walaupun memiliki orang tua seorang kuli panggul. 

Setiap orangtua tentu akan melakukan apapun untuk memastikan anak-anaknya hidup dengan nyaman, bahkan jika itu berarti mereka harus mengorbankan hidup mereka sendiri. 

Sayangnya, banyak anak cenderung melupakan jerih payah orangtua seiring berjalannya waktu. 

Tapi, wanita asal Filipina ini percaya bahwa ia berutang semua kesuksesannya kepada ayahnya yang bekerja keras.

Seorang pengguna Facebook bernama Mailyn Esquelito Akoy jadi viral di internet.

Dirinya mem-posting beberapa foto dan video yang disertai keterangan menceritakan kisah bagaimana ayahnya yang seorang kuli angkut semen berhasil membiayai studinya.

Ayah dari teman sekelasnya adalah polisi, pelaut, dokter, dan guru. 

Tetapi itu tidak membuatnya merasa malu dengan ayahnya yang bekerja sebagai seorang porter. 

Alih-alih merasa malu dengan pekerjaan ayahnya, dia memilih untuk menghormati ayahnya yang bekerja keras untuk mendapatkan cukup uang demi biaya kuliahnya.
"Ya ayahku seorang porter. Angkat beban di sini dan di sana. Itu hal terbaik yang bisa ayahku lakukan. Setiap beban yang dipikulnya menghasilkan uang untukku. Semua kesulitan yang telah dilalui orangtuaku telah menginspirasi aku untuk meningkatkan pembelajaran," 
tulis Akoy di postingan Facebooknya.

Kehidupan tidaklah mudah bagi Akoy, yang belum lama ini lulus dari Universitas Negeri Sultan Kudarat. 

loading...
Menurut Akoy, dirinya dan keluarganya hidup dalam kemiskinan. 

Yang membuat segalanya semakin sulit bagi mereka adalah ketika rumah mereka di daerah liar terbakar.

Perjuangan tidak berakhir di sana. Setelah rumah mereka terbakar, kakak laki-laki Akoy meninggal setelah dia jatuh sakit. 

Karena mereka tidak punya cukup uang untuk membayar tagihan rumah sakit, mereka gagal membawa kakak Akoy ke rumah sakit.

Terlepas dari semua yang mereka alami, keluarga Akoy memilih untuk tetap positif dan memilih untuk bekerja lebih keras. 

Ayahnya bertahan bekerja sebagai pembawa karung semen selama bertahun-tahun, hanya untuk memastikan dia menyelesaikan studinya.

Kini Akoy berhasil meraih gelar sarjananya dan menjadi seorang wanita yang sukses. 
☆☆☆☆☆
Dan dirinya percaya bahwa dirinya berutang pada ayahnya dan menulis puisi untuk sang ayah untuk menghormati kerja kerasnya.

Dari kisah diatas kita dapat mengambil hikmah dan motifasi. Sebarapa tinggi Pangkat, Derajat Martabat dan Harga Diri yang kamu dapatkan saat ini, terselip keringat dan doa dari orang tuamu.

Kamu tiadak akan mampu menghormati dirimu dan orang lain sebelum kamu mampu menghormati orang tuamu.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT