Kisah Cak Faris Cahyadi, Banteng Muda Dari Bantalan Ril Dupak Masigit PJKA Surabaya.

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
"Kisah Cak Faris Cahyadi, Banteng Muda Dari Bantalan Ril Dupak Masigit PJKA Surabaya."
Faris Cahyadi, Laki-laki kelahiran Surabaya, 17 Juni 1983 asli arek Dupak Masigit PJKA Surabaya ini merupakan sosok pemuda yang tangguh dan memiliki dedikasi yang kuat dan biasa di Panggil Cak Faris ini. Cak Faris sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan karang taruna di wilayahnya, dan termasuk sebagai suri tauladan bagi pemuda-pemuda di wilayahnya. 
Tidak hanya itu, Cak Faris juga aktif dan memiliki royalitas terhadap sebauah partai politik yang sudah tidak asing lagi yaitu PDI-P. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996. Dampak politik dari peristiwa ini adalah tampilnya Megawati Soekarnoputri di kancah perpolitikan nasional. Walaupun sebelum peristiwa ini Megawati tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia dan anggota Komisi I DPR, namun setelah peristiwa inilah, namanya dikenal di seluruh Indonesia.

Keinginannya untuk memajukan wilayah tempat tinggalnya ini membuatnya tidak pernah patah arang walaupun terkadang di terpa berbagai cobaan dan terkadang hinaan.

Kecintannya terhadap Partai Ini bukan tanpa alasan, alasan dia memilih aktif di Partai PDI-P sudah lama dan melain masuk menjadi Penjaringan Caleg diwilayah Bubutan sekitar Tahun 2014. 
Kekagumannya pada sosok Bung Karno, Presiden RI pertama juga menjadikannya penyemangat apalagi setelah mengenal dan menemukan Sosok itu di dalam Tubuh H. Budi Leksono, SH Komisi A DPRD Kota Surabaya semakin membuatnya Melekat Ke Hati. Bahkan baginya sosok H. Budi Leksono, SH bagaikan seorang Kakak yang di jadikannya Panutan.

Usaha dan kerja keras dalam meraih hal yang baik sebagai kunci menuju kesuksesan bagi sosok Cak Faris. Perjuangan merupakan suatu usaha untuk meraih sesuatu yang diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan. Perjuangan yang dibangunkan itu pula tidak atas dasar hendak berkuasa dan memerintah, atas dasar hendakkan pangkat dan nama, atas dasar hendak menegakkan bangsa, atas dasar hendak menghapuskan kezaliman (walaupun disuruh) dan lain-lain.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT