Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Cara Agar Data Kita Tidak Di Phishing Orang Lain
Phishing adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target dengan maksud untuk mencuri akun target. Istilah ini berasal dari kata “fishing” = “memancing” korban untuk terperangkap di jebakannya. Phishing bisa dikatakan mencuri informasi penting dengan mengambil alih akun korban untuk maksud tertentu. Hal ini bisa saja dengan maksud mencari celah untuk beberapa akun yang terhubung dengan akun yang telah didapat.
Phishing biasanya sering digunakan pada email, dimana penyebaran melalui email ini dilakukan untuk memberikan informasi yang mengarah ke halaman palsu untuk maksud menjebak korban. Untuk menghindari phishing, pengguna harus lebih berhati-hati dengan memperhatikan beberapa hal keamanan.
Phising banyak memakan korban di sektor social media, hal itu dikarenakan social media merupakan akun harian yang sering digunakan oleh pengguna, tanpa sadar pengguna memasuki halaman jebakan yang menyebabkan pengguna bisa saja terjebak karena halaman palsu tersebut.
Tidak hanya itu, phising juga terkadang bisa terjadi manipulasi dimana komputer yang terinfeksi bisa saja memanipulasi beberapa hal yang membuat halaman itu merupakan halaman aslinya, sehingga perlu diperhatikan untuk komputer sahabat bitter tidak terkena virus untuk menghindari kasus ini.
Banyak sekali kasus kejahatan phishing yang sering dilakukan, terlebih hal itu bisa saja mencuri banyak informasi sahabat bitter seperti akses akun sahabat bitter, email, social media, bahkan akun Bank sahabat bitter.
Sebanyak 60 persen phishing tersebut menggunakan situs web Facebook palsu untuk menipu pengguna internet.
Spam dan Phishing pada Q1 2018, para pelaku kejahatan siber masih terus berupaya mencuri data pribadi di internet.
Phishing jaringan sosial sendiri merupakan bentuk kejahatan siber dengan melakukan pencurian data pribadi dari akun jejaring sosial korban.
Phishing secara umum adalah praktik penipuan untuk memperoleh informasi pribadi dengan memanfaatkan tautan situs palsu.
Pelaku membuat salinan situs web jejaring sosial, seperti Facebook palsu, kemudian mencoba memancing dan mendorong para korban untuk menyerahkan data pribadi mereka, termasuk nama, kata sandi, nomor kartu kredit serta kode PIN.
Pada awal tahun ini, Facebook merupakan jejaring sosial paling populer bagi para pelaku untuk disalahgunakan. Situs web Facebook sering dipalsukan oleh pelaku untuk mencuri data pribadi melalui serangan phishing.
Tindakan ini menjadi bagian dari tren jangka panjang. Pada Q1 2017, Facebook menjadi salah satu dari tiga sasaran teratas untuk phishing yakni sebesar 8 persen, diikuti Microsoft Corporation 6 persen dan PayPal 5 persen.
Data Q2 2018 juga menempatkan Facebook kembali di posisi teratas kategori phishing jaringan sosial. Posisi kedua dan ketiga adalah VK dan LinkedIn.
Facebook sebagai target populer karena layanan ini memiliki lebih dari dua miliar pengguna aktif. Pengguna yang mengakses aplikasi dengan akun Facebook, juga mempermudah penjahat siber menyadap akun personal. Hal ini membuat pengguna Facebook yang lalai menjadi target menguntungkan bagi para pelaku phishing jaringan sosial.
Peningkatan serangan phishing terus-menerus menargetkan jejaring sosial dan organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna harus tetap waspada, terutama dalam aktivitas online.
Sayangnya, banyaknya kejahatan di dunia maya tidak membuat orang-orang jera. Masih banyak orang yang mengeklik tautan tidak aman dan memberikan izin aplikasi tidak dikenal untuk mengakses data pribadi.
Karena kurangnya kewaspadaan para pengguna internet inilah, data di sejumlah besar akun hilang dan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber. Jika dibiarkan, fenomena ini dapat merusak keamanan siber, sekaligus menghasilkan uang bagi para pelakunya.
Bagi sahabat bitter mengguna akun media sosial untuk mengambil beberapa langkah penting agar terhindar dari kejahatan phishing. Berikut ini caranya:
- Selalu periksa alamat tautan dan email pengirim, sebelum mengklik apa pun. Bahkan lebih baik, jangan meng-klik tautan tersebut, tetapi ketik pada kolom alamat browser sahabat bitter.
- Sebelum meng-klik tautan, periksa apakah alamat tautan yang ditampilkan sama dengan tautan sebenarnya atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan mengarahkan mouse ke tautan tersebut.
- Gunakanlah koneksi yang aman, terutama ketika mengunjungi situs web yang sensitif. Sebagai tindakan pencegahan minimum, dan jangan gunakan WiFi tidak dikenal atau publik tanpa perlindungan kata sandi.
- Untuk perlindungan maksimal, gunakan solusi VPN yang mengenkripsi trafik sahabat bitter. Selalu ingat, jika menggunakan koneksi tidak aman, penjahat dunia maya dapat mengarahkan sahabat bitter ke halaman phishing secara diam-diam.
- Periksa koneksi HTTPS dan nama domain saat sahabat bitter membuka halaman situs web. Hal ini sangat penting saat menggunakan situs web yang berisi data sensitif, seperti untuk perbankan online, toko online, email dan media sosial.
- Jangan pernah membagikan data sensitif, seperti login dan kata sandi, serta data kartu bank kepada pihak ketiga. Perusahaan resmi tidak akan pernah meminta sahabat bitter untuk data seperti ini melalui email.
- Gunakan solusi keamanan yang handal dengan teknologi anti phishing berbasis perilaku, seperti Kaspersky Total Scurity, untuk mendeteksi dan memblokir serangan spam dan phishing.
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT